Kamis, 19 April 2012

Pentingnya Bermain (The Importance of Playing)


Bermain. Ini merupakan hal yang secara alamiah dilakukan oleh anak-anak. Bermain adalah menyenangkan. Sesuatu yang menggembirakan dan dilakukan dengan bebas. Bermain tidak mensyaratkan tujuan dan hasil. Faktanya, banyak orang mengartikan bermain sabagai sebuah aktivitas yang tidak memiliki tujuan.

Bermain dalah hal yang mendasar pada usia kanak-kanak. Tetapi saat orang-orang tumbuh menjadi dewasa, mereka sering kehilangan hasrat mereka untuk bermain. Banyak orang dewasa menganggap bermain adalah hal yang bodoh dan tidak penting. Sering, orang tua mendorong anak-anak mereka mengurangi bermain. Mereka berkeyakinan tambahan belajar, musik, dan olahraga yang terorganisasi lebih bermanfaat.

Banyak ahli berpendapat bahwa penting bagi perkembangan manusia.
Charles Whitman adalah seorang mahasiswa teknik yang berusia 25 tahun di Universitas Texas di AS. Dia mantan tentara, seorang suami dan orang yang cerdas. Dia disukai banyak orang. Dan dia tampak seperti orang normal pada umumnya.

Bagaimanapun, pada Agustus 1966, Whitman melakukan hal yang mengerikan. Dia memanjat puncak bangunan yang tinggi di Universitanya dan menembaki banyak orang. Dia telah membunuh 14 Mahasiswa dan melukai 23 orang lainnya. Pada waktu itu, ini merupakan kasus pembunuhan masal tertinggi di As dalam sejarah. Kelakuan Charles Whitman mengejutkan banyak orang.

Apa yang menyebabkan Whitman melakukan perbuatan yang sungguh keji itu? Pemerintah Texas meminta seorang Doktor bernama Stuart Brown menemukan jawaban atas pertanyaan itu. Brown adalah seorang psikiater- dokter kesehatan mental. Dia bergabung bersama tim Internasional yang terdiri atas para dokter dan pakar untuk mempelajari kasus Whitman. Tim menemukan ada banyak hal-hal yang menjadi penyebab tindak kekerasan Whitman yang mengejutkan itu.

Pada saat penembakan itu, Whitman menderita stress, sakit kepala yang sangat serius, dan banyak tekanan fisik dan mental. Dia berjuang di sekolah. Orang tuanya bercerai. Hingga Whitman lepas kendali. Dan dia tidak tahu bagaimana mengatasi tekanan itu.

Namun semua orang memiliki tekanan dalam hidup mereka. Lalu apa yang membuat Whitman berbeda? Saat masih bocah, ayah Whitman melukainya secara fisik dan mental. Tim ahli menilai perlakuan kasar ini, Whitman tidak tahu bagaimana bereaksi secara normal saat stress. Bagaimanapun, para ahli mencatan kemungkinan penyebab lain. Penyebab ini mengejutkan banyak orang. Dr. Brown menjelaskan,

“Tim investigasi kehidupan Charles Whitman dan penyebab tindakan brutalnya mengidentifikasi kurangnya waktu bermain pada masa kanak-kanaknya sebagai sebuah alasan kunci untuk aksi sadisnya itu.”
Kekurangan bermain? Bisakah hal itu menyebabkan tindakan yang sungguh mengerikan? Pertama, ini tampak seperti sebuah alasan yang aneh untuk kekerasan dan pembunuhan.

Sejak 1966, Dr. Brown telah mempelajari banyak pelaku tindak kekerasan. Dan dia telah menemukan semacam kekurangan masa bermain sebagian besar kehidupan mereka. Saat ini, Dr. Brown adalah seorang pakar bermain. Dia telah mempelajari kehidupan bermain lebih dari delapan ribu orang. Dan dia menemukan hubungan penting antara bermain dengan perkembangan positif manusia.

Dr. Brown tidaklah sendirian. Banyak pakar mulai mengenali alur penting bahwa bermain membantu anak-anak belajar dan berkembang.
Bermain adalah cara mendasar bagi anak-anak menjelajahi dunia mereka. Melalui bermain, anak-anak mempelajari banyak hal. Bermain juga penting untuk perkembangan otak. Para pakar mengatakan bahwa jenis permainan yang paling pentinga adalah permainan bebas. Permainan bebasa adalah ketika anak-anak memilih bagaimana bermain. Ini jenis permainan yang melibatkan imajinasi dan krativitas. Permainan bebas dapat dilakukan dengan mainan dasar seperti bangunan atau boneka bayi.

Permainan bebas bergantung pada si anak memulai dan mengatur proses permainan. Banyak studi menyebutkan bahwa bermain bebas meningkatkan krativitas dan pemecahan masalah.

Bermain juga membantu anak-anak belajar banyak kemampuan bersosial yang penting. Ketika anak-anak bermain bersama, mereka belajar bagaimana bekerja sama. Ketika orang tua tidak dilibatkan, anak-anak belajar bagaimana mengambil giliran, berkompromi, dan menyelesaikan konflik. Melalui bermain, anak-anak juga belajar bagaimana membuat aturan mereka sendiri. Dengan mencoba hal-hal baru dan bahkan membuat kesalahan, mereka belajar bagaimana sesuatu berjalan untuk yang terbaik. Hal inilah yang membantu anak-anak menyusun dunia mereka.

Bermain bebas juga meningkatkan kemampuan komunikasi. Anak-anak menggunakan kata-kata saat bermain bersama anak-anak yang lain. Mereka juga menggunakan kalimat-kalimat yang lebih kompleks. Ini terjadi karena orang-orang dewasa lebih dengan mudah memahami komunikasi seperti anak-anak. Seorang bocah tidak harus bekerja keras untuk berkomunikasi dengan orang dewasa. Mereka dapat menggunakan kalimat yang lebih singkat dengan kata-kata yang legih sedikit. Bagaimanapun, komunikasi diantara anak-anak pasti lebih terperinci dan mudah dipahami. Seorang bocah pasti jelas dan menyediakan informasi yang cukup untuk dimengerti oleh teman-teman mereka.

Anehnya, anak-anak juga meningkatkan kemampuan bahasa mereka ketika mereka bermain dengan diri mereka sendiri. Ini dikarenakan anak-anak sering berbicara dengan diri mereka sendiri ketika bermain. Percakapan pribadi semacam ini membantu anak-anak memandu diri mereka sendiri melalui proses permainan. Membantu untuk melewati masalah, mengungkapkan emosi, dan mendorong diri mereka sendiri. Proses dasar ini dinamakan pengaturan diri.

Pengaturan diri adalah hasil bermain bebas yang sangat penting. Melalui bermain sendiri atau dengan anak-anak yang lain, seorang bocah belajar bagaimana mengatur diri sendiri dan dunia mereka. Mereka mengalami masalah dan belajar bagaimana bereaksi. Kemampuan dasar ini yang membantu orang-orang mengatur situasi penuh tekanan secara positif. Dan inilah kemampuan yang banyak pelaku kejahatan, seperti Charles Whitman, kekurangan.

Untuk alasan-alasan inilah dan masih banyak lagi, PBB mempertimbangkan bermain adalah hak seorang bocah.Pertemuan PBB pada hak-hak anak mengatakan,
“setiap anak memiliki hak untuk istirahat dan waktu bebas, untuk dilibatkan dalam aktivitas bermain yang benar pada usia kanak-kanak dan dengan bebas dilibatkan dalam kehidupan seni dan budaya.”

Sayangnya, pola bermain semakin berkurang di seluruh dunia. Beberapa anak-anak tinggal di wilayah perang dan kekerasan. Anak-anak yang lain dipaksa bekerja selama masa kanak-kanak mereka. Dan anak-anak yang lain hidup dalam kemiskinan dan kelaparan. Bagaimanapun, bahkan di banyak wilayah yang lebih kaya, khususnya di kota-kota, bermain bebas berkurang.

Anak-anak di wilayah ini mempunyai banyak waktu dan sumber daya, tetapi mereka masih belum dikatakan bermain. Sering, waktu mereka dihabiskan menonton televisi dan bermain video game. Permainan semacam ini bukanlah permainan aktif. Para ahli mengatakan bahwa ini tidaklah membantu untuk bermain bebas. Ada juga penambahan jadwal yang terstruktur yang diatur orang dewasa seperti olahraga terorganisasi, lomba-lomba pendidikan dan musik. Hal-hal tersebut memang baik, tetapi jika terlalu banyak diatur untuk itu menyebabkan anak-anak tidak bisa mengembangkan permainan mereka sendiri.

Orang-orang seperti Dr. Brown dan yayasan anak-anak di bawah PBB sedang bekerja mendidik orang-orang tentang pentingnya bermain bebas bahkan setelah masa kanak-kanak dia mengatakan pada sebuah program radio, berbicara keyakinan,

“Jika Anda melihat dengan lebih dekat, Anda menemukan bahwa manusia dirancang secara biologis untuk bermain sepanjang periode kehidupan. Ketika seseorang tidak bermain disepanjang atau dengan waktu sangat terbatas saat dewasa, ada beberapa dampak buruk : kesedihan mendalam, kesulitan dengan perubahan dan hilangnya rasa humor. Hal-hal inilah yang membantu kita untuk mengatur dalam sebuah dunia yang penuh dengan tuntutan.”



The English Version


Play. It is something that every child does naturally. Play is fun. It is joyful and it is done freely. Play does not require a goal or end result. In fact, many people define play as a joyful activity that appears to have no purpose.


Play is basic to childhood. But as people grow into adults, they often lose their desire to play. Many adults think play is foolish and unimportant. Often, parents encourage their children to play less. They believe extra studying, music and organized sport are more helpful. However, more and more experts are arguing that play is necessary to human development.


Charles Whitman was a 25 year old engineering student at the University of Texas in the United States. He was a former soldier, a husband and an intelligent person. He was well liked by many people. And he seemed like a very normal person. However, in August of 1966, Whitman did a terrible thing. He climbed to the top of a tall building at his university and shot many people. He killed 14 students and hurt 23 other people. At the time, this was the largest mass murder in United States history. The actions of Charles Whitman shocked many people.


What caused Whitman to do such a terrible thing? The Texas government asked a doctor named Stuart Brown to find the answer to that question. Brown was a psychiatrist - a mental health doctor. He gathered together an international team of doctors and experts to study Whitman’s case. The team found that there were many things which, together, caused Whitman’s sudden violent act.


At the time of the shooting, Whitman suffered from stress, severe headaches, and many mental and physical pressures. He struggled in school. His parents were divorcing. Whitman felt out of control. And he did not know how to manage his stress.


But all people have stress in their lives. What made Whitman different? As a child, Whitman’s father hurt him physically and emotionally. The team of experts suggested that because of this abuse, Whitman did not know how to react normally to stress. However, the experts noted another possible cause. This cause surprised many people. Dr. Brown explained,


“The team investigating Charles Whitman’s life and the causes of his actions identified his life long lack of play as a key reason for his murdering actions.”


Lack of play? Could that really cause such terrible actions? At first, it seems like a strange reason for violence and murder. However, since 1966, Dr. Brown has studied many other violent criminals. And he has found a similar lack of play in many of their lives. Today, Dr. Brown is an expert on play. He has studied the play life of over eight thousand people. And he has found important connections between play and positive human development.


Dr. Brown is not alone. More and more experts are beginning to recognize the important ways that play helps children learn and develop.


Play is a basic way that children explore their world. Through playing, children learn many things. Play is also important for brain development. Experts say that the most important kind of play is free play. Free play is when children choose how to play. It is a kind of play that involves imagining and creating. Free play can be done with basic toys like blocks or baby dolls. However, free play depends on the child starting and managing the play process. Studies suggest that free play increases creativity and problem solving.


Play also helps children learn many important social skills. When children play together, they learn how to work together. When parents are not involved, children must learn how to take turns, compromise and solve conflict. Through play, children also learn how to set their own rules. By trying new things and even making mistakes, they learn how things work best. This helps children learn to organize their world.


Free play also increases communication skills. Children use more words when playing with other children. They also use more complex sentences. This happens because adults more easily understand childlike communication. A child does not have to work very hard to communicate with adults. They can use shorter sentences with fewer words. However, communication between children must have more detail and explanation. A child must be clear and provide enough information for their friends to understand.


Surprisingly, children also increase their language skills when they play by themselves. This is because children often talk to themselves during free play. This kind of private talk helps children guide themselves through the play process. It helps them to think through problems, express emotions, and encourage themselves. This basic process is called self-managing.


Self-managing is a very important product of free play. In fact, some experts believe this may be the most important part of play. By playing alone or with other children, a child learns how to manage themselves and their world. They experience problems and they learn how to react. This basic skill is what helps people positively manage stressful situations. And this is a skill that many criminals, like Charles Whitman, lack.


For these reasons, and many more, the United Nations considers play a child’s basic right. The United Nations Convention on Rights of the Child says,


“Every child has the right to rest and free time, to be involved in play activity correct for the age of the child and to be freely involved in cultural life and the arts.”


Sadly, play all over the world is decreasing. Some children live in areas of war and violence. Other children are forced to work during their childhood. And still other children live in poverty and hunger. However, even in many wealthier areas of the world, particularly in cities, free play is decreasing.


Children in these areas have plenty of time and resources, but they still play less. Often, their time is spent watching television or playing video games. This kind of play is not active. Experts say that this is not helpful free play. There is also a rise in more structured, adult managed play - things like organized sport, educational competitions and music. These things are good, but too much adult managed play keeps children from managing their own play.


People like Dr. Brown and the United Nations Children’s Fund are working to educate people about the importance of free play for child development. However, Dr. Brown is clear that play is important even after childhood. He told the radio program, Speaking of Faith,


“If you look more closely, you find that the human being is designed biologically to play through out life. When one does not play at all or very little as an adult, there are negative effects: deep sadness, difficulty with change and loss of humor. These are important things that help us to manage in a world of many demands.”