Kamis, 01 Maret 2012

Gula Manis (Sweet Sugar)



Pemanis seperti apa yang Anda gunakan dalam makanan dan minuman? Apakah Anda makan tebu? Apakah Anda mencampurkan madu di teh Anda? Apakah Anda menmbahkan sirup maple yang kental pada sarapan Anda? Semua bahan-bahan tersebut, dan lebih banyak lagi, membuat makanan lebih manis.

Ada banyak jenis pemanis di berbagai belahan dunia. Yang paling umum adalah gula. Namun selama berabad-abad, orang-orang telah menggunakan berbagai macam pemanis alami untuk membuat makanan mereka menjadi lebih manis.

Masing-masing daerah di penjuru dunia secara umum menggunakan pemanis. Pemanis tradisional biasanya mudah ditumbuhkan dan dipanen di daerah tersebut. Cara sederhana untuk mempermanis makanan dan minuman merupakan bagian dari budaya di masing-masing negara.

Ada suatu buah dari Afrika barat. Penduduk di sana memakan buah tersebut, buh merah. Setelah makan buah ajaib ini, makanan yang dimakan setelahnya terasa manis!
Madu adalah jenis pemanis lain yang cukup terkenal di beberapa negara. Madu dihasilkan oleh lebah. Serangga kecil yang bisa terbang ini mengumpulkan nektar (cairan manis) dari bunga. Mereka membawa nektar tersebut ke sarang. Sesaat setelahnya, nektar yang terkumpul mengental, menjadi madu. Lebah mengumpulkan nektar dari berbagai jenis bunga berbeda. Rasa madu yang berbeda tergantung dari nektar yang lebah kumpulkan.

Sebagai contoh, di Turki, penduduk mengumpulkan madu dari pegunungan dekat laut Mediterania. Lebah di sana terbang di antara bunga dan tanaman herbal di pegunungan. Mereka membuat madu istimewa yang dinamakan ‘bal.’ Masyarakat Turki menggunakan madu tersebut untuk teh. Mereka juga mencampurkannya untuk makanan pencuci mulut, seperti baklava.

Di Amerika Serikat dan Kanada, orang-orang mengumpulkan jenis pemanis alami yang berbeda. Ini berasal dari pohon maple. Di akhir musim semi, orang-orang melubangi pohon maple. Kemudian mereka mengumpulkan cairan yang keluar darinya. Mereka merebus cairan ini hingga mengental dan kecoklatan. Jadilah sirup maple. Penduduk di Amerika utara menggunakan sirup maple untuk memasak. Atau, secara sederhana menuangkannya di atas makanan untuk menjadikannya manis.

Di Jepang, pemanis berasal dari daun tumbuhan Stevia. Stevia adalah tanaman asli Amerika selatan. Ini adalah tanaman kecil yang berbunga. Orang-orang mengeringkan daun tanaman tersebut. Kemudian mereka menggunakan daun tersebut untuk teh dan minuman lainnya. Masyarakat Jepang juga memproseskeringkan daun tersebut menjadi bubuk putih. Kemudian mereka menggukan bubuk ini untuk menambahkan rasa manis pada makanan.

Orang-orang menggunakan pemanis-pemanis tersebut selama berabad-abad. Dan sangat mudah dikumpulkan atau disiapkan. Pemanis-pemanis tersebut mengandung banyak gizi dan vitamin, selain itu rasa manisnya membuat makanan menjadi sedap.


Sekitar 500 tahun yang lalu, salah satu pemanis mulai dijadikan ladang bisnis besar. Yakni gula. Sekarang, gula merupakan pemanis paling dikenal di setiap negara. Gula dapat diproduksi dari bit, rumput sayuran, atau dari jagung. Tetapi kebanyakan gula berasal dari tanaman tebu. Tebu dalah jenis tanaman rumput yang panjang dan padat serat kayunya. Para petani menumbuhkan tanaman tebu di lebih dari 90 negara. Dan ini merupakan salah satu hasil panen yang paling penting di dunia ekonomi.

Banyak produk dibuat dari bahan baku gula. Tetapi kebanyakan tebu diproses untuk dijadikan gula. Gula ini mempunyai partikel kecil yang tampak seperti pasir. Gula putih mudah dicari dan digunakan. Dan harganya tidak terlalu mahal. Karena alasan itulah banyak penduduk dunia lebih memilih gula ketimbang pemanis alami lainnya.
Pada mulanya fakta tersebut tidak selalu demikian. Hingga sekitar tahun1800 gula putih hanya digunakan oleh orang-orang kaya. Dan mereka tidak menggunakannya dalam jumlah banyak. Mereka menggunakannya sebagai obat dan penambah rasa dari makanan.

Mereka juga menggunakannya untuk mengawetkan makanan. Tetapi pada tahun 1800, orang-orang Eropa menjajah banyak wilayah di Amerika selatan, dan pulau-pulau di Karibia. Mereka mengembangkan pertanian tebu dalam jumlah besar. Mereka juga membawa orang-orang Afrika untuk bekerja sebagai budak di ladang pertanian.
Dengan mempekerjakan budak dan meningkatnya perdagangan, dengan cepat gula tersedia untuk masyarakat seluruh dunia. Hasilnya adalah orang-orang mulai mengkonsumsinya dalam jumlah besar. Sekarang gula menjadi bagian dari kebutuhan pokok manusia. Gula dapat ditemukan pada makanan pencuci mulut, minuman soda, dan roti. Bahkan makanan yang tidak begitu manis pun terkandung gula di dalamnya, sebagaimana sereal dan keripik kentang.

Banyak orang suka mengkonsumsi permen. Dan ini tidaklah buruk dalam jumlah kecil. Bagaimanapun, mengkonsumsi terlalu banyak makanan manis dapat membahayakan. Gula dalam jumlah besar menyebabkan masalah kesehatan. Dr. Donald Hensrud bekerja di klinik Mayo di AS. Dia menjelaskan efek negatif dari terlalu banyak mengkonsumsi gula.

“Dari pandangan kesehatan, gula mengandung 3 bahaya- gula menyediakan ekstra kalori. Gula tidak memiliki gizi yang baik bagi tubuh Anda. Dan ini membuat seseorang tidak makan makanan lain (karena sudah terasa kenyang) dan kandungan gizi di dalamnya yang lebih sehat.

Terlalu banyak mengkonsumsi gula meningkatkan resiko gangguan kesehatan. Kebanyakan gula menbuat tubuh menjadi gemuk. Jadi, terlalu banyak gula menyebabkan kegemukan. Kegemukan dapat menyebabkan masalah kesehatan lain. Makan terlalu banyak gula juga dapat menyebabkan permasalahan pada gigi, penyakit jantung dan diabetes.

Banyak orang ingin menghindari permasalahan kesehatan tersebut. Tetapi mereka juga masih ingin mengkonsumsi sesuatu yang manis. Salah satu solusinya adalah mengkonsumsi buah matang atau pemanis alami seperti madu dalam jumlah kecil.Keduanya manis dan sehat.

Cara lain untuk mengurangi gula adalah menggunakan pemanis buatan. Pemanis buatan bukan berasal dari tanaman. Tetapi dibuat di laboratorium. Rasanya manis seperti pemanis alami, tetapi terbuat dari bahan kimia.

Apakah pemanis buatan lebih baik untuk kesehatan? Beberapa ahli prihati tentang pemanis buatan. Mereka berpendapat bahwa pemanis buatan menyebabkan beberapa masalah kesehatan.



In English;



What kinds of sweeteners do you use in your food and drink? Do you eat sticks of sugarcane? Do you put sweet honey in your tea? Do you pour thick maple syrup on your breakfast? All of these substances , and many more, make food sweeter.

There are many kinds of sweeteners in the world. The most common is sugar. But for centuries, people have used different kinds of natural sweeteners to make their food sweeter.

Each area of the world has a commonly used sweetener. The traditional sweeteners are usually easy to grow or harvest in that area of the world. Traditional ways of sweetening food and drink are a part of the culture of each country.

You may remember a Spotlight program called ‘Miracle Berry.’ That program was about a fruit from West Africa. People eat this small, red fruit. After eating the miracle fruit, other foods taste sweeter!

Honey is another popular sweetener in many countries. Honey is made by bees. These small, flying insects gather nectar from flowers. They bring the nectar back to their homes. After some time, the collected nectar becomes thick, golden honey. Bees collect nectar from different kinds of flowers. The honey tastes different depending on which nectar the bees collected.

For example, in Turkey, people gather honey from the mountains near the Mediterranean Sea. The bees there fly between the flowers and herbs in the mountains. They create a special honey called ‘bal.’ Turkish people use this honey in tea. They also make sweet desserts with it, like baklava.

In the United States and Canada, people collect a different kind of natural sweetener. It comes from the sugar maple tree. At the end of winter, people put a small hole into the sugar maple tree. Then they collect the liquid that comes out. They boil this liquid until it is thick and brown. It is now maple syrup. People in North America use maple syrup when they cook. Or, they simply pour it over some foods, to sweeten them.

In Japan, a common sweetener comes from the leaves of the Stevia plant. Stevia is native to South America. It is a small flowering plant. People dry the leaves of the stevia plant. Then they use the leaves in teas and drinks. People also process the dried leaves into a fine, white powder. They then use this powder to add sweetness when they cook.

People have enjoyed these natural sweeteners for centuries. They are often very easy to collect or prepare. They provide nutrients and vitamins. They also provide a sweet taste that can make people feel happy and satisfied.

However, about 500 years ago, one sweetener started to become a big business. It was sugar. Today, sugar is the most popular sweetener in every country in the world. Sugar can be made from beets, a root vegetable, or from corn. But most sugar comes from sugarcane. Sugarcane is a long, thick grass. Farmers grow sugarcane plants in more than ninety countries. And it is one of the most important crops in the world’s economy.

Many products are made from sugarcane. But most sugarcane is processed into white sugar. This sugar has many small particles (butir-butir) that look like sand. White sugar is easy to use, and easy to find. And it does not cost a lot of money. For these reasons many people in the world choose to use sugar instead of other natural sweeteners.

This was not always the case. Up until about the 1800s white sugar was only used by very rich people. And they did not use very much of it. They used it as a medicine and as a spice in cooking. They also used sugar to keep food from going bad. But in the 1800s, Europeans colonized many areas of South America, and islands in the Caribbean. They developed large sugarcane farms. They also brought many people from Africa to work as slaves on the farms.

With slave labour and increased trade, sugar soon became available (tersedia) to people around the world. The result was that people began to eat more and more sugar. Now sugar is a large part of many people’s diet (makanan). Sugar is found in sweet desserts, soda drinks, and bread products. Even foods that do not taste very sweet may have sugar in them, such as dry cereal or packets of potato chips.

Many people have a strong desire to eat sweets. And it is not bad to eat SOME sweets. However, eating too much sweet food can be dangerous. High amounts of sugar can lead to health problems. Dr. Donald Hensrud works at the Mayo Clinic in the United States. He explains the negative effects of too much sugar:

“From a health stand point, sugar is a 'triple danger' - it provides extra calories. It has no nutrients that are good for your body. And it may make a person not eat other foods and nutrients in the diet that are more healthy.”
Too much sugar increases a person’s chance of health problems. The body turns extra sugar into fat. So, too much sugar can lead to too much body weight. Being overwieght can cause many other health problems. Eating too much sugar can also lead to tooth problems, heart disease and diabetes.

Another way to use less sugar is to use artificial sweeteners. Artificial sweeteners are not from a plant. Instead, they are made in a laboratory. They may taste similar to a natural sweetener, but they are made from chemicals.

Are artificial sweeteners better for health? Some experts are concerned about artificial sweeteners. They think that artificial sweeteners cause some health problems.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar